Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog

Kisah Umar Bin Khattab Yang Iri Pada Abu Bakar Ash Sidiq Ra

Kisah Umar Bin Khattab Yang Iri Pada Abu Bakar Ash Sidiq Ra

Iri, atau hasad istilah yang hampir sama- berarti menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan nikmat itu sudah dinamakan hasad, itulah iri. Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.” Hasad seperti inilah yang tercela. Adapun ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, maka ini tidak mengapa. Hasad model kedua ini disebut oleh para ulama dengan ghibthoh. Yang tercela adalah hasad model pertama tadi. Bagaimanakah bentuk ghibtoh atau iri yang dibolehkan? Simak dalam tulisan sederhana berikut ini. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,yang artinya


“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.”

Dalam hal ini terjadi pula pada sahabat Nabi Muhammad saw yaitu Kisah Umar Bin Khattab Yang Iri Pada Abu Bakar Ash Sidiq tentang rasa iri yang baik atau yang para ulama bilang ghibthoh. Hal itu pun di karenakan mereka selalu berlomba lomba dalam kebaikan yang memang di anjurkan oleh islam
salah satu kisah tentang irinya umar kepada abu bakar Ketika dimutaba’ahi Rasulullah sehabis shalat Subuh, . Rasulullah bertanya kepada jamaah siapa yang tadi malam qiyamul lail, siapa yang tadi malam khatam Al Qur’an, siapa yang pagi ini sudah berinfaq dan siapa yang sudah menjenguk orang sakit, ternyata hanya Abu Bakar yang mengacungkan tangan terus-menerus. Sahabat lain ada yang mengacungkan tangan sesekali, lalu menurunkan tangannya sesekali. Sedangkan Abu Bakar, ia telah melakukan seluruh amal yang disebutkan Rasulullah itu. Itu salah satu yang membuat sayidina umar merasa iri karena sahabat yang mulia ini yaitu Abu Bakar Ash Sidik selalu saja amalnya melebihi umar ra
Kisah Umar Bin Khattab Yang Iri Pada Abu Bakar Ash Sidiq yang lainnya adalah saat nabi Muhammad saw menyuruh infaq kepada para sahabatnya lagi lagi abu bakar ra mengunggulinya
Ketika itu umar datang kepada nabi dengan membawa separuh harta yang di milikinya Baru saja Umar selesai, Abu Bakar datang dengan menginfakkan seluruh hartanya. Umar hanya bisa berkomentar, “Sungguh, aku tak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”

lalu kiisah lain yang justru membuar sayidina umar meneteskan air mata sambil berkata , “Sungguh engkau telah membuat lelah para khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar"

kisah ini ketika sayifina umar mengamati Abu Bakar Ra


 

 

Umar mengamati apa yang dilakukan oleh Abu Bakar, lalu dia melakukan dua kali lipatnya sehingga dia mendapatkan kebaikan dan mendahului Abu Bakar ke tingkat Surga tertinggi.

Suatu hari Umar mengamati Abu Bakar Ash-Shidiq di waktu fajar. Sesuatu telah menarik perhatian Umar. Saat Abu Bakar pergi ke pinggiran kota Madinah setelah shalat Subuh. Abu Bakar mendatangi sebuah gubuk kecil untuk beberapa saat, lalu dia pulang kembali ke rumahnya. Umar tidak mengetahui apa yang ada di dalam gubuk itu dan apa yang dilakukan oleh Abu Bakar di sana. Umar mengetahui seluruh kebaikan yang dilakukan oleh Abu Bakar, kecuali rahasia urusan gubuk itu.

Hari-hari terus berjalan. Abu Bakar Ash-Shidiq tetap mengunjungi gubuk kecil di pinggiran kota itu. Umar tetap belum mengetahui apa yang dilakukan oleh Abu Bakar di sana. Sampai akhirnya Umar memutuskan untuk masuk ke dalam gubuk itu sesaat setelah Abu Bakar meninggalkannya. Umar ingin melihat apa yang ada di dalam gubuk itu dengan matanya sendiri. Dia ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh sahabatnya disitu.

Manakala Umar masuk ke dalam gubuk kecil itu, Umar mendapakan seorang nenek tua yang lemah tanpa bisa bergerak. Nenek itu juga buta kedua matanya. Tidak ada sesuatu pun di dalam gubuk kecil itu. Umar tercengang dengan yang dilihatnya. Dia ingin mengetahui ada hubungan apa nenek tua ini dengan Abu Bakar radhiallahu'anhu.

Umar bertanya, “Apa yang dilakukan laki-laki itu (Abu Bakar) di sini?”. Nenek tua itu menjawab, “Demi Allah, aku tidak mengenalnya, wahai anakku” Setiap pagi dia datang, membersihkan rumahku ini dan menyapunya. Dia menyiapkan makan untukku. Kemudian dia pergi tanpa berbicara apapun denganku”

Subhanallah jika saja di antara kita  ini  banyak orang yang suka iri pada kebaikan orang lain seperti  Kisah Umar Bin Khattab Yang Iri Pada Abu Bakar Ash Sidiq Mungkin saja kita akan banyak sodara dan saling mencintai karena Allah bukan iri yang sering di saksikan orang kebanyakan yaitu iri karena iri yang di latar belakangi kebencian , sahabat muslim semoga kita dapat memetik hikmah dari kisah di atas sehingga kita bisa berlomba lomba dalam kebaikan

Tag(s) : #islam

Share this post

Repost0